Monthly Archives: Oktober 2010

PERKEMBANGAN KOMPANIA DALAM 475 TAHUN

Angela Merici mengumpamakan Kompania dengan pohon yang ditanam oleh tangan Tuhan sendiri, dan karena itu ia yakin tak seorang pun mampu mencabutnya. (Wasiat Terakhir, 6)

Bagaimana pertumbuhan pohon itu dalam kurun waktu 475 tahun? Di zaman Angela tunas itu tumbuh menjadi pohon kecil yang elok. Ia dipupuk oleh Angela sendiri dan disirami oleh doa dan kasih para anggotanya. Dalam sidang paripurna yang pertama di Brescia, Kompania Santa Ursula memilih Angela sebagai pemimpin umum. Tapi tidak lama, sebab tiga tahun kemudian ia meninggalkan hidup yang fana ini untuk bersatu selama-lamanya dengan Yesus Kekasihnya.

File:Hans Memling 074.jpgKompania Santa Ursula merupakan karya yang baru dan unik, dan selama Angela hidup tak ada yang berani menentangnya. Tetapi setelah ia wafat, timbul banyak kesulitan dari dalam mapupun dari luar: Banyak orangtua berkeberatan putri mereka tinggal di rumah saja tanpa menikah. Banyak pejabat Gereja pun tidak setuju dengan cara hidup seperti itu karena tidak ada dalam tradisi Gereja. Menurut mereka, keperawanan suci tak mungkin dihayati di tengah masyarakat. Jadi sejak awal ada usaha-usaha untuk ‘mengurung’ mereka dalam biara. Tapi lebih parah lagi kerugian karena ambisi manusia yang campur tangan dan ingin berkuasa atas Kompania.

Sementara itu Kompania menyebar ke luar kota Brescia dan ke banyak tempat di Italia. Di luar Brescia berkembang sebagai Kompania yang otonom atau mandiri, tetapi Brescia tetap dipandang sebagai ‘induk’. Justru di situlah terjadi guncangan-guncangan paling hebat karena para pemimpin yang menggantikan Angela memaksakan pandangan dan kehendaknya sendiri, berlawanan dengan maksud Pendiri. Kompania yang dicita-citakan Angela terdiri dari kumpulan perawan yang membaktikan diri sesuai dengan Nasihat Injil. Mereka tinggal di rumah sendiri dan melakukan karya masing-masing bagi kemuliaan Tuhan dan keselamatan manusia. Mereka tidak memakai seragam atau tanda pengenal lahiriah lainnya.

Cita-cita Angela tentang Kompania telah ia tuangkan dalam tiga tulisan, yaitu Regula, Nasihat dan Wasiat yang ia diktekan kepada Cozzano, sekretarisnya. Regula merupakan pedoman hidup bagi para perawan anggota Kompani. Regula itulah yang paling banyak mengalami perubahan karena jatuh ke banyak tangan dan masing-masing mau menyesuaikannya dengan keinginannya dan kebutuhan setempat. Perubahan paling menyolok terjadi dalam hal berpakaian, hidup bersama, kerasulan dan pimpinan.

Mengenai pakaian, Angela hanya mengimbau supaya para anggota berpakaian sopan dan sederhana. Lucrezia Lodrone, yang menggantikan Angela sebagai pemimpin umum, memberi peraturan bahwa mereka harus memakai ikat pinggang dari kulit. Itulah tanda pengenal Ursulin yang memberi rasa aman bagi para anggota. Tetapi ada yang tidak setuju karena tidak cocok dengan semangat sang Pendiri. Yang tidak bisa menerima peraturan itu akhirnya memisahkan diri. Jadilah perpecahan. Kelompok yang menghendaki tanda pengenal bahkan seragam cukup kuat, sehingga pada akhir abad ke-16 sudah lazim anggota Kompania mengenakan pakaian biara.

Tahun berganti tahun, dan anggota yang pertama menjadi lansia. Kata Angela, yang tua-tua bisa tinggal bersama karena alasan praktis. Jadi makin banyak yang tinggal bersama. Selain itu ada yang menghibahkan rumah orangtuanya kepada Kompania kalau ia ahli waris tunggal. Jadi Kompania memiliki rumah-rumah yang tentunya dihuni beberapa Ursulin. Kadang ada panti asuhan yang dikelola oleh beberapa Ursulin, dan mereka tentunya tinggal bersama. Juga terjadi bahwa seorang Uskup, Imam atau awam membentuk sebuah kelompok wanita yang ingin menjadi religius. Pendirinya menemukan Regula Angela lalu memakainya untuk kelompok itu. Kelompok seperti itu seolah dicangkokkan pada pohon yang asli.

Hidup bersama erat berhubungan dengan karya bersama. Di abad ke-16 Pimpinan Gereja berusaha keras meningkatkan pengetahuan agama di kalangan umat. Kompania S. Ursula tampil sebagai pionir dalam memberi pendidikan agama, dan hal itu sangat membantu penyebaran Kompania di Italia, Perancis dan negara-negara Eropa lainnya. Perlu dicatat sumbangan Santo Karolus Boromeus, kardinal Milano dalam pengembangan Kompania. Hanya sayang, beliau mengubah Regula S. Angela sehingga semangat aslinya hilang.

Perubahan dalam pimpinan atau kepengurusan Kompania lebih parah lagi. Perlu diingat bahwa di abad pertengahan wanita dianggap tidak mampu mengambil keputusan atau mengurus diri sendiri. Angela telah menetapkan kepemimpinan yang sangat feminin. Pemimpin Kompania di bidang rohani adalah seorang perawan anggota Kompania. Selain itu ada empat Ibu wali dan empat bapak wali sebagai pelindung untuk urusan dengan masyarakat dan Pemerintah. Ternyata bahwa orang-orang yang merubah Regula Angela, terutama merubah kepemimpinan di dalam Kompania. Ibu Wali yang bertugas sebagai pelindung dan sebenarnya bukan anggota Kompania, malah menganggap diri sebagai pemimpin dan mencampuri segala urusan intern Kompania. Kampania-kompania yang didirikan oleh seorang Pastor atau Uskup atau bahkan pria awam dan memakai Regula Angela yang “disesuaikan”, menjadikan Uskup atau Pastor atau Bapak itu sebagai pemimpinnya. Hilanglah sifat feminin yang ditanamkan oleh Angela.

Dalam abad ke-17 kita dapat menemukan banyak Kompania dengan wajah yang sangat beragam. Ada yang mempertahankan semangat asli Santa Angela. Ada yang mengikuti Regula yang sudah sedikit atau banyak dirubah. Ada yang sudah menjadi kongregasi atau Ordo dengan mengikuti cara hidup membiara yang keras. Di akhir abad ke- 18 ada gelombang penganiayaan di bawah kaisar Napoleon. Banyak Kompania terancam punah. Tapi sesudah Napoleon mati, hidup beragama berkembang lagi dan Kompania Santa Ursula mengalami hidup baru di Italia dan Perancis dan semakin menyebar ke negara-negara lain.

Dalam abad ke 19 dan 20 berkembanglah semangat misioner di dalam Gereja. Semangat Santa Angela dibawa ke tanah Misi oleh para Ursulin: ke Amerika, Afrika, Asia, Australia. Dalam tahun 1856 Ursulin pertama dari Negeri Belanda menginjakkan kaki di bumi Indonesia. Waktu itu biara-biara Ursulin masih otonom. Dalam tahun 1900 Paus menyerukan supaya mereka bersatu agar lebih kuat. 71 biara Ursulin menjawab seruan Paus dan mereka membentuk Uni Roma karena pusatnya ada di Roma. Selain Uni Roma ada juga beberapa Uni lain, seperti Uni Kanada, Uni Belgia.

Sesudah 475 tahun pohon yang ditanam oleh tangan Tuhan sendiri telah menjadi pohon yang besar dengan banyak cabang dan cangkokan. Bentuk aslinya seperti dikehendaki oleh Santa Angela masih eksis, yaitu Kompania Santa Ursula yang terdapat di banyak negara, termasuk Indonesia. Mereka tergabung dalam sebuah Federasi yang disebut Institut Sekulir Santa Angela Merici. Mereka berpegang pada Regula Santa Angela yang paling tua dan asli yang bisa ditemukan. Mereka disebut Ursulin Sekulir untuk membedakannya dari Ursulin Biarawati.

Yang paling dikenal di Indonesia tentunya Suster Ursulin Uni Roma yang sejak tahun 1856 mengabdikan diri khususnya di bidang pendidikan. Mereka mengakui Santa Angela sebagai “Pendiri”, karena Regula, Nasihat dan Wasiatnya yang bernafaskan Sabda Allah dalam Kitab Suci menjadi makanan hariannya.